Model pembelajaran STAD termasuk model pembelajaran kooperatif. Semua model pembelajaran kooperatif ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif siswa didorong untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Tujuan model pembelajaran kooperaif adalah meningkatkan prestasi belajar akademik siswadan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.
STAD
Sumber Foto: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi77cmLjG__rkvN6XuCpBCUY6dJifq5LoG02mECxiCePyQdRGT-7pjYqOJZRM7jSUAxxbYzIqBsDtI_ULBbRDe7NkqSgGglb3ESaeUVS049sEVe3i21bG8eViXy5HoxR5mJ2Ol0L-TvGzI/s1600/stad+dan+mind+map.jpg
 Pengertian Model Pembelajaran Tipe STAD

  1. Menurut Wina (2008:242) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran menggunakan sistem pengelompokkan atau tim kecil,yaitu antara 4-5 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik,jenis kelamin,ras atau suku yang berbeda (heterogen)
  2. Johnson (dalam Etin Solihatin, 2005:4) menyatakan bahwa: pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerjasama.
  3. Slavin (dalam Wina, 2008:242) mengemukakan dua alasan bahwa: pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki pembelajaran selama ini. Pertama,beberapa penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat menngkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri.kedua,pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar,berfikir,memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.

Prinsip Pembelajaran Kooperatif

  1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan
    dalam kelompoknya.
  2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok
    mempunyai tujuan yang sama.
  3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama
    diantara anggota kelompoknya.
  4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
  5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
  6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Langkah-langkah/sintaks model pembelajaran STAD

Langkah
Indikator
Tingkah Tingkah Laku Guru
Langkah 1






Langkah 2


Langkah 3




Langkah 4




Langkah 5




Langkah 6
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa





Menyajikan informasi


Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

Membimbing kelompok belajar



Evaluasi



 
Memberikan penghargaan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar
yang akan dicapai serta memotivasi siswa

Guru menyajikan informasi kepada siswa

Guru menginformasikan pengelompokkan
siswa


Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok-kelompok belajar

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan

Guru memberi penghargaan hasil belajar
individual dan kelompok
 

Model pembelajaran STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkins. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri atas laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui diskusi dan kuis.

Kriteria Pemberian Skor Peningkatan STAD


Skor Kuis
Poin Peningkatan
Lebih dari 10 point di bawah skor dasar
1-10 point di bawah skor dasar
Skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar
Lebih dari 10 poin di atas skor dasar
Hasil sempurna (tidak mempertimbangkan skor dasar)
5
10
20
30
30




Catatan: Nilai kuis sebelumnya dapat digunakan sebagai skor dasar
(Sumber:Slavin, 1995 dalam Parlan, 2006:17)


Skor kelompok untuk setiap kelompok didasarkan pada sumbangan poin peningkatan yang diperoleh oleh setiap anggota kelompok yaitu dengan menjumlahkan seluruh poin peningkatan anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok. Penghargaan kelompok diberikan dengan empat kriteria, seperti pada tabel di bawah ini.


Predikat Keberhasilan Kelompok

Kriteria
Nilai Perkembangan
Excellent
The best teams
Good teams
General teams
22,6 – 30
15,1 – 22,5
7,6 – 15,0
≥7,5
 (Sumber: Slavin, 1995 dalam Supriyo, 2008:50)

Kelebihan dan Kekurangan pembelajaran Tipe STAD

  • Kelebihan model pembelajaran Kooperatif STAD
Menurut Davidson (dalam Nurasma,2006:26) antara lain:       
  • Meningkatkan kecakapan individu
  • Meningkatkan kecakapan kelompok
  • Meningkatkan komitmen
  • Menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebaya
  • Tidak bersifat kompetitif
  • Tidak memiliki rasa dendam
  • Kekurangan model pembelajaran kooperatif STAD
Menurut Slavin (dalam Nurasma 2006:2007) yaitu:
  • Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang
  • Siswa berprestasi rendah akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan.

Sumber:

http://jurnalbidandiah.blogspot.co.id/2012/04/model-pembelajaran-student-teams.html
Gurumatik SMA

GURUMATIK SMA

Penulis : M. Faisal Noviadi, S.Pd.

Blog ini sebagai media informasi tentang Matematika SMA yang meliputi perangkat pembelajaran, materi, kumpulan soal, software matematika serta ada juga administrasi guru, TIK, dan lain-lainnya. Terimakasih sudah berkunjung.

Berikan Komentar:

0 comments: